Tentang diriku

Jumat, 04 Oktober 2013




Nama saya Achmad Ibrahim Wijaya. Saya lahir pada tanggal 26 Februari 1996, di Desa Surya Adi, Kecamatan Mesuji OKI. Saya anak ke 4 dari 5 bersaudara, dari ayah yang bernama ALWI RAIS dan ibu AGUSTINA.
Saya berdarah Lampung, mengikuti sistem Patrilineal ( keturunan dari Ayah), dan bukan Matrilineal ( keturunan dari Ibu) yang berdarah Palembang.


Mesin Waktu, Mungkinkah?

Jumat, 23 November 2012

 Salah satu hal yang menarik bagi saya adalah, pro kontra adanya Mesin Waktu.  Berawal dari perdebatan sengit antara saya dan sahabat saya disuatu hari, dan terjadi kebuntuan. Saya yang kontra berargumen bahwa waktu itu Absolut, tidak bisa digugat dan diubah. Sahabat saya, mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dimuka bumi ini.
 Menariknya lagi, saya mendengar adanya pengakuan seorang yang bernama Jhon Titor, yang mengaku datang dari tahun 2036, yang berniat mengambil PC IBM tahun 1975, pada tahun 2001. Ia membawa beberapa prediksi yang sebagian benar terjadi, tapi yang lainnya entah tidak bakal terjadi atau meleset. Wallahu alam.
Berangkat dari peristiwa tadi, saya pun mendapat ide untuk menulis pro kontra mesin waktu, sekaligus untuk mengisi blog saya.

Desain Mesin Waktu

Sejarah Singkat Perang Hattin


   Saya suka sejarah. Terkhusus  Sejarah pada abad pertengahan, yang menceritakan peperangan dan penaklukan. Salah Satunya ialah Perang Hattin. Apakah Saudara mengetahuinya? kalau belum tahu, saudara bisa membaca sejarah Singkat Perang Hattin.
 Perang ini dipicu oleh sebuah kerajaan di Kerak ( Sekarang Israel ). Raja itu bernama Reynald Du Catalion. Raja-raja atau Baron pada saat itu, yang takut wilayah kerajaaanya takluk oleh Pasukan Sallahudin Al Ayubi, membuat sebuah kesepakatan untuk tidak mengganggu kaum Muslim. Tapi, tidak bagi Reynald. Raja ini tetap ngotot dan menyerang kaum Muslim, seperti merampok dan membunuh jamaah Haji yang berlintas disana. Perompakan terhadap saudagar-saudagar Islam, dan penyerangan ke pelabuhan wilayah Darul Islam.



Genghiz Khan, Maharaja Imperialis dari Asia


 "Hitler looked smaller when compared to Napoleon. Napoleon looked smaller when compared to Alexander the Great, and Alexander the Great look small, if we look at Genghiz Khan, Asian people are Horse riding."
-Lewis Gannet-

Ketika anda ditanya, siapakah seorang Jendral yang mampu menaklukan suatu kekuatan puluhan Bangsa yang besar, mungkin anda semua berkata Hitler. Hitler, Tidak, karena NAZI hanya mampu menaklukan Polandia dam sebagian kecil wilayah Russia. Jika anda mengatakan Napoleon, maka tidak. Napoleon hanya menaklukan tak sampai semua Eropa. Ia kalah dalam pertempuran Waterloo. Ia kalah melawan Armada Spanyol. Jika anda menjawab Aleksander Agung, agaknya kurang tepat, Aleksander hanya menaklukan sebagian Eropa, Asia kecil, Timur Tengah, sebagian Russia, Iran dan utara Afrika. Lalu siapa Jendral besar yang mampu menaklukan puluhan bangsa tadi? ia adalah Genghiz Khan. Ia adalah seorang anak yang lahir dalam kemiskinan dan dibuang oleh Sukunya, tapi ia mati menjadi orang nomor satu taklukan terluas sepanjang peradaban Manusia. Wilayah kekaisarannya, mencakup Asia Timur, selatan Russia , Asia Selatan, Semenanjung Malaka, wilayah Balkan.

SEA GAMES dan Palembang Go To International City

Rabu, 02 November 2011

SEA Games XXVI, kali ini dilaksanakan pada tanggal 11-22 November 2012, di Jakarta dan di kota Palembang. Ini merupakan kali pertama ajang olahraga terakbar negara negara ASEAN dilaksanakan di Pulau Sumatera, tepatnya di kota Palembang. Ajang ini tentunya dapat membuat bangga masyarakat kota Palembang. Karena tidak semua provinsi di Indonesia yang bisa dijadikan sebagai tuan rumah. SEA Games juga memberi dampak positif terhadap pembangunan di Sumsel, khususnya rencana PALEMBANG SEBAGAI KOTA INTERNASIONAL.Harapan ini bukan mengada-ada, sebab banyak faktor yang dapat mensuksekskannya, salah satunya SEA Games.
            Dengan adanya SEA Games, dapat mensukseskan rencana ini. Karena SEA Games diadakan di kota Palembang menandakan bahwa ada kepercayaan dunia Internasional kepada Sumsel dan kota Palembang untuk melaksanakan kompetisi olahraga yang dikuti oleh 11 negara ASEAN. Hal ini menandakan bahwa kota Palembang dapat memberikan pelayanan dan keamanan. Tentu saja, Citra ini dapat mempromosikan Palembang,dan sangat besar dalam mewujudkan Palembang sebagai kota Internasional.Selain citra, SEA Games juga ikut berperan dalam pembangunan kota Palembang. Dalam Dalam hal perekonomian misalnya, investor asing pasti banyak yang datang ke Palembang, karena berkat promosi SEA Games, apalagi begitu banyak potensi Ekonomi yang ada di Sumsel, yang turut memajukan Palembang.